Jumat, 16 November 2012

asal muasal kabupaten bulungan



Asal muasal Kabupaten Bulungan by Maria Yoseph Goreti Pidang


Suatu hari Kuwanyi pergi berburu ke hutan, tetapi tidak seekorpun binatang yang diperolehnya, kecuali seruas bambu besar yang disebut bambu betung dan sebutir telur yang terletak di atas tunggul kayu Jemlay. Bambu dan telur itu dibawanya pulang ke rumah. Dari bambu itu keluar seorang anak laki-laki dan ketika telur itu dipecah ke luar pula seorang anak perempuan. Kedua anak ini dianggap sebagai kurnia para Dewa. Kuwanyi dan istrinya memelihara anak itu baik-baik sampai dewasa. Ketika keduanya dewasa, maka masing-masing diberi nama Jauwiru untuk yang laki-laki dan yang perempuan bernama Lemlai Suri. Keduanya dikawinkan oleh Kuwanyi.
Kisah Jauwiru dan Lemlai Suri kini diabadikan dengan didirikannya sebuah Monumen Telor Pecah. Monumen tersebut terletak di antara Jl. sengkawit dan Jl. Jelarai, Kota Tanjung Selor, yang mengingatkan kita tentang cikal bakal berdirinya kesultanan Bulungan.
Bulungan, berasal dari perkataan Bulu Tengon (Bahasa Bulungan), yang artinya bambu betulan. Karena adanya perubahan dialek bahasa Melayu maka berubah menjadi “Bulungan”. Dari sebuah bambu itulah terlahir seorang calon pemimpin yang diberi nama Jauwiru. Dan dalam perjalanan sejarah keturunan, lahirlah kesultanan Bulungan. Setelah Kuwanyi wafat maka Jauwiru menggantikan kedudukan sebagai ketua suku bangsa Dayak (Hupan). Kemudian Jauwiru mempunyai seorang putera bernama Paran Anyi.
Paran Anyi tidak mempunyai seorang putera, tetapi mempunyai seorang puteri yang bernama Lahai Bara yang kemudian kawin dengan seorang laki-laki bernama Wan Paren, yang menggantikan kedudukannya. Dari perkawinan Lahai Bara dan Wan Paren lahir seorang putera bernama Si Barau dan seorang puteri bernama Simun Luwan. Pada masa akhir hidupnya, Lahai Bara mengamanatkan kepada anak-anaknya supaya “Lungun” yaitu peti matinya diletakkan di sebelah hilir [[sungai Kipah]]. Lahai Bara mewariskan tiga macam benda pusaka, yaitu ani-ani (kerkapan). Kedabang, sejenis tutup kepala dan sebuah dayung (bersairuk). Tiga jenis barang warisan ini menimbulkan perselisihan antara Si Barau dan saudaranya, Simun Luwan. Akhirnya Simun Luwan berhasil mengambil dayung dan pergi membawa serta peti mati Lahai Bara.
Karena kesaktian yang dimiliki oleh Simun Luwan, hanya dengan menggoreskan ujung dayung pada sebuah tanjung dari sungai Payang, maka tanjung itu terputus dan hanyut ke hilir sampai ke tepi Sungai Kayan, yang sekarang terletak di kampung Long Pelban. Di Hulu kampung Long Pelban inilah peti mati Lahai Bara dikuburkan. Menurut kepercayaan seluruh keturunan Lahai Bara, terutama keturunan raja-raja Bulungan, dahulu tidak ada seorangpun yang berani melintasi kuburan Lahai Bara ini, karena takut kutukan Si Barau ketika bertengkar dengan Simun Luwan. Bahwa siapa saja dari keturunan Lahai Bara bila melewati peti matinya niscaya tidak akan selamat. Tanjung hanyut itu sampai sekarang oleh suku-suku bangsa Dayak Kayan dinamakan Busang Mayun, artinya Pulau Hanyut.
Kepergian Simun Luwan disebabkan oleh perselisihan dengan saudaranya sendiri, saat itu merupakan permulaan perpindahan suku-suku bangsa Kayan, meninggalkan tempat asal nenek moyang mereka di sungai Payang menuju sungai Kayan, dan menetap tidak jauh dari Kota Tanjung Selor, ibu kota Kabupaten Bulungan sekarang. Suku bangsa Kayan hingga sekarang masih terdapat di beberapa perkampungan di sepanjang sungai Kayan, di hulu Tanjung Selor, di Kampung Long Mara, Antutan dan Pimping. Simun Luwan mempunyai suami bernama Sadang, dan dari perkawinan mereka lahir seorang anak perempuan bernama Asung Luwan. Asung Luwan kawin dengan seorang bangsawan dari Brunei, yaitu Datuk Mencang.

Demikian segelintir kisah tentang asal muasal Kabupaten Bulungan. Terdapat berbagai macam versi kisah tersebut, akan tetapi kisah ini menjadi salah satu aset budaya daerah setempat yang akan terus dikenang dan dijadikan legenda bagi masyarakat Kabupaten Bulungan.
Kabupaten Bulungan adalah salah satu kabupaten tertua yang berada di wilayah utara Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Berau dan Kota Tarakan.
Saat ini, Kabupaten Bulungan akan dijadikan ibu kota propinsi termuda yang ke 34 di Indonesia yaitu Propinsi Kalimantan Utara.
Diharapkan, ketika menjadi propinsi baru, masyarakat Kabupaten Bulungan akan lebih terjamin kehidupannya dan dapat pula menjadi daerah berkembang demi kemajuan daerah khususnya dan kemajuan masyarakat umumnya.
Sekilas riwayat penulis :
Nama : Maria Goreti Pidang
Lahir : Balikpapan, 6 Februari 1983
Alamat : Jl. Semangka Tanjung Selor, Kab.Bulungan
Pendidikan : S 1 Pend. Bahasa Inggris
Pekerjaan : Guru SMA Negeri 1 Tanjung Selor
a.       Keluarga :
Suami : Yoseph Ambuk, S.Sos, M.Si
Lahir : Antutan, 15 Oktober 1981
Pekerjaan : Analis Tata Praja Kecamatan Tanjung Palas Barat
Anak : Gratia Angela Hangin (5 th)
b.      Lain – lain :
Organisasi : WKRI cabang Tanjung Selor, Sanggar Seni dan budaya “Lamin” Bayangkara,
Kesenangan : travelling, membaca, nonton

Jumat, 27 April 2012

KRITERI LOBA LAGU DAEARAH

Lagu yang diciptakan harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan. “Tema yang kita lombakan di antaranya sejarah kerajaan, keindahan alam di daerah, wisata yang ada di daerah tersebut, nasihat orangtua kepada anaknya, lagu dolanan atau permainan anak-anak. Dan lain- lain yang berhubungan dengan daerah pariwita di daerah tersebut,” ungkap yoseph seorang pemerhati kebudayaan daerah kabupaten bulungan. Karena daerah Kabupaten bulungan saat ini belum memiliki lagu daerah khas makanya diadakanlah lomba ini  salah satunya untuk penguatan aset seni  dan budaya Kubu Raya. “Nanti lima lagu yang terpilih akan kami jadikan lagu khas bulungan sebagai ibu kota kaltara,” ungkapnya. Bagi para pemenang akan mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan  sebagai wujud  apreasiasi  dan penghargaan pemerintah  kepada  pelaku seni dan budaya kabupaten bulungan. maaf seandainya ada. kantor pariwisata adain donk.

TRIK MENCIPTAKAN LAGU

Grup Band sudah punya,tapi terasa bosan juga membawakan lagu-lagu yang sudah ada.

kepingin rasanya ngeband dengan membawakan lagu ciptaan sendiri biar lebih PEDE.

Yups...memang terasa lebih PEDE kalau kita sudah bisa ngeband dengan membawakan lagu-lagu hasil karya sendiri.

Khusus buat kamu-kamu yang ngakunya anak band dan kepingin bisa membuat lagu sendiri,Nah Uray beri trik-trik yang harus kamu perhatikan sebelum membuat lagu..
- Buat Pemanasan.
Buat pemanasan terlebih dahulu dengan genjrang-genjreng asal saja namun beralur. Biarkan ddahulu suara kita bebas keluar dengan kata-kata yang langsung keluar dari hati kita.

- Mencari Nada dan Menulis Lirik
Selama genjrang-genjreng berjalan, sambil komat-kamit dengan kata-kata yang masih bebas. Kita harus dapat mengingat apabila dari genjrang-genjreng tersebut muncul nada-nada yang menurut kita enak. Sambil menulis lirik dari selembar kertas untuk menuangkan ide atau pikiran yang ada di khayalan kita.

- Belajar Dari Lagu-Lagu Yang Sudah Ada
Cobalah selalu mengulas dan mendengarkan lagu-lagu orang lain yang " Booming " atau banyak di sukai dan sukses di Pasaran. Dengan kita mendengarkan lagu-lagu tersebut,kita bisa mempelajari dan berusaha mencari nilai lebih yang terdapat pada lagu itu, mungkin dari segi lirik, irama yang menjadi kekuatan lagu tersebut.

- Mendengarkan Lagu-Lagu Hasil Karya Sendiri
Cobalah memperdengarkan lagu-lagu kita sama orang oeang awam atau yang bukan pengamat/pemain musik. Karena mereka lebih bisa jujur merasakan dan menilai lagu kita menjual atau tidaknya. Ada yang lagu yang cocok untuk kebanyakan orang INDONESIA adalah lagu-lagu yang bila di bawain dengan gitaran atau kongkow itu enak.

- Perhatikan Kembali Kekuatan Yang Terdapat Pada Lagu Yang Kita Buat
Jika lagunya udah jadi, simak lagi, apa ada yang kurang pas..?
Apakah Aransemen yang jadi poin utama..?
Apakah Liriknya mudah di ingat..?
Semua itu renungkan kembali dan biarkan keajaiba otakmu bekerja. Kenapa Lagu KERISPATIH " Demi Cinta" Bisa BOOMING..?
Kenapa lagu-lagu Kangen Band bisa mendapat tempat di suasana anak-anak remaja dan orang tua..?
Begitu mudah jadi santapan sehari-hari..?
Lalu gimana dengan kemasan British ala NIDJI..?
Semua itulah bahan buat kita agar Karya yang sedang kita buat beda dari yang sudah ada.


Yang Perlu Kita Ingat :

Tidak ada aturan baku dalam menciptakan suatu Karya, tapi kita juga harus tau bahwa ada aturan yang kuat dalam belajar ilmu musik.Lagu merupakan bahasa Jiwa yang langsung keluar dari hati, jadi masalah di sukai atau tidak di sukai kembali kita serahkan kepada selera para pendengar. Lagu adalah sebuah cerita kehidupan, baik nyata maupun samar. Di dalamnya ada ajakan untuk tertawa, menangis, merenung, atau malah mencela.... .

Selasa, 24 April 2012

KEGIATAN PERESMIAN KATEDRAL KEUSKUPAN TANJUNG SELOR




Dubes Vatikan Resmikan Gereja Katedral Keuskupan Tanjung Selor

TANJUNG SELOR, Ribuan umat Katolik yang berasal dari penjuru Kabupaten Bulungan, Minggu (5/02)  lalu berkumpul di Gereja Katedral Santa Maria Asumpta jalan Skip I Tanjung Selor Kabupaten Bulungan untuk mengikuti perayaan Ekaristi Pemberkatan Gereja Katedral Keuskupan Tanjung Selor yang dipimpin Duta Besar Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi.
Sebelum ibadah dimulai pukul 08.00 Wita, Duta Besar Tahta Suci untuk Indonesia beserta 15 Uskup Agung asal Indonesia  melakukan tradisi adat dayak berupa pemotongan tebu di depan gereja Katedral yang kemudian dilanjutkan dengan ibadah Perayaan Ekaristi bersama umat Katolik.
Setelah melaksanakan ibadah di Gereja Katedral tersebut umat Katolik beserta para undangan yang hadir dari lintas Agama pun langsung mengikuti acara peresmian Gereja yang di laksanakan di halaman gereja.
Dalam sambutannya, Bapa Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr Yustinus Harjosusanto,MSF menjelaskan bahwa pembangunan Gereja Katedral Santa Maria Asumpta dimulai sejak tahun 2004 berupa perencanaannya yang kemudian dibangun dan selesai pada tahun 2009 dan diresmikan pada tahun awal tahun 2012, dengan menelan biaya Rp. 11,8 miliar yang pembiayaannya diperoleh dari para donatur dan Pemerintah.
“Keuskupan Tanjung Selor sudah berusia 10 tahun dengan bangunan gereja yang sudah tua dan rusak seiring dengan waktu itulah kini Umat katolik di Kabupaten Bulungan telah memiliki Gereja Katedral  yang sekaligus dapat dijadikan induk Gereja Katolik yang ada di Kabupaten Bulungan, dan dapat dijadikan sebagai lambang bersatunya umat  Katolik yang ada di Keuskupan Tanjung Selor,” jelas Uskup Keuskupan Tanjung Selor.
Sementara itu dalam sambutannya Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak yang di bacakan Bupati Bulungan Budiman Arifin, mengharapkan agar Keuskupan Tanjung Selor dapat berperan serta dalam mendukung arah pembangunan khususnya dibidang agama  dengan menjadikan agama sebagai landasan moral spiritual dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Selain itu, keuskupan Tanjung Selor juga memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pendorong dalam kegiatan pembangunan guna mewujudkan masyarakat kaltim yang maju adil dan sejahtera, selanjutnya dapat membangun toleransi yang di wujudkan dalam sikap menghargai antar pemeluk agama dengan berlandaskan akhlak mulia” ujar Bupati Bulungan.
Sebelum acara dilanjutkan dengan penekanan tombol peresmian Gereja Katedral tersebut, Duta Besar Tahta Suci untuk Indonesia Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi membacakan sambutannya yang di baca dengan berbahasa Indonesia menyampaikan dan mengajak agar seluruh Umat Katolik  dapat memanfaatkan Gereja itu dengan baik agar berkat dari doa yang disampaikan umat Nasrani bukan hanya untuk umat Katolik sendiri, namun juga untuk seluruh umat manusia agar selalu dalam keselamatan dan kedamaian.
“Vatikan juga berharap agar di Indonesia senantiasa dapat memberikan jaminan keamanan dan kebebasan beragama,” ujar Dubes Tahta Suci untuk Indonesia.
Dalam peresmian Gereja Katedral tersebut juga tampak hadir Direktur Jendral (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementrian Agama RI yang juga ikut melakukan penekanan tombol peresmian Gereja Katedral Santa Maria Asumpta. vic

PENTINGNYA PENDIDIKAN SENI MUSIK BAGI ANAK

Manfaat Pendidikan Seni (Bagi Anak)

Tak dapat dipungkiri seni selalu ada disekitar kita. Karena itu, ada baiknya Anda menggunakan seni untuk perkembangan kecerdasan anak. Berikut ini sejumlah manfaat bila anak belajar seni :
1. Anak jadi lebih mudah menyerap masukan dan saran yang diberikan.
2. Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik karena terbiasa membuat sesuatu yang indah.
3. Memberikan kesenangan dan dapat membantu buah hati mempelajari berbagai ketrampilan yang perlu dikuasai, atau sesuatu dengan bakat mereka.
4. Membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dengan bebas.
5. Anak mampu mengendalikan emosi, perasaan sedih atau senang. Emosi itu dapat di curahkan melalui karya seni yang mereka hasilkan.
6. Imajinasi anak bisa berkembang lewat karya yang dihasilkan.
7. Membangun perasaan pada anak dan memberi banyak pengalaman seni kreatif.
8. Apresiasi mereka terhadap keindahan akan tumbuh dan berkembang dalam dirinya. Kalau kepekaan itu sudah tumbuh, anak bisa menghasilkan karya yang bagus.
9. Pendidikan seni bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.
(Sumber: Koran SINDO/Minggu-10 Agustus 2008)

DASAR-DASAR BERMAIN MUSIK KEYBOARD


untuk semuanya
Ada enam tahapan untuk dapat mempelajari cara awal bermain musik organ dengan baik yang kesemua tahapan itu memang sangat berkaitan satu sama lainnya :
Tahap yang pertama mengenai pengenalan tentang kunci kunci nada dari nada yang mayor sampai yang minor.seperti contoh  : kunci nada  C , Dm , Em , F , G , Am , dst...keterangan : apabila tertulis C disebut sebagai kunci nada C mayor , kalau tertulis  Cm disebut C minor.dst.daftar kunci nada organ bisa dibeli di toko buku Gramedia .
Tahap kedua pengenalan tentang cara pengoperasikan organ dan pengenalan  jenisi jenis musik dan suara yang ada di organ tersebut, ini bisa dilihat dari buku katalog atau buku panduan dari organ tersebut.
Tahap ketiga belajar cara meletakan jari tangan kiri dan kanan didalam membunyikan kunci kunci nada dari sebuah lagu yang akan dipelajari..setiap kunci nada rata rata memerlukan tiga jari tangan untuk memijitnya , namun ada juga  terkadang memerlukan  lebih dari tiga jari itupun tergantung dari jenis nama kunci nada tersebut . seperti misalnya kunci nada CM7 ( C mayor tujuh ) ini tidak bisa dipijit dengan tiga jari , tapi kunci ini memerlukan empat jari untuk membunyikannya.
Tahap ke empat menghilangkan kekakuan jari jari tangan dengan cara latihan memindahkan dari satu kunci nada ( chord ) ke kunci nada yang lainnya secara rutin minimum dalam sehari yaitu 30 menit, sbg contoh : dari kunci nada C pindah ke nada Dm -> Em -> F -> G -> Am -> kembali ke nada C dsb
Tahap ke lima carilah lagu yang sudah hapal , kemudian putarlah di CD/kaset untukdidengarkan jenis musiknya, kalau sudah denger dan paham   jenis musik yang didengar dari CD / kaset tadi barulah dicari jenis musiknya yang hampir sama atau mendekati , cara mencari kesamaannya lihat ketukan pada alat musik drumnya .
Tahap ke enam setelah jenis musiknya didapat .lakukan setiap lagu diawali dengan kunci nada C untuk lagu yang  jenis nya mayor , untuk yang jenis lagunya minor diawali dengan  kunci nada Am..hal ini untuk mempermudah mempelajari sebuah lagu.. contoh lagu : ANGIN MALAM diawali dengan kunci nada C , tapi kalau lagu dengan nada dasar minor tidak bisa diawali dengan kunci nada mayor.. contoh lagu : KASIH  yang dibawakan oleh penyanyi Ermy kulit tidak bisa diawali dengan kunci nada C mayor, akan tetepi lagu tersebut bisanya diawali oleh kunci nada minor  seprti : Am , Bm , Cm , Dm , Em dst

BERLATIH PADUA SUARA

Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik

Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal.
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.
.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.
Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. – Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.
Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.
Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara.
.
Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat.
.
“Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”.
.
Selamat berlatih . . ..©
.
Sumber : Kapten Laut (KH) Albert AFR, S
MAJALAH CAKRAWALA TNI – AL